Minggu, 03 Desember 2017

GREBEG MULUD TASIKMADU DAKWAH KULTURAL ALA SUNAN KALIJOGO

Ahad 3 Desmber 2017 bertepatan dengan 14 Robiul awal 1439 H. Kelurahan Tasikmadu gemebyar dengan kemeriahan acara  Grebeg Mulud dan pawai budaya yang diadakan diinisiasi oleh YPI Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu bekerjasama dengan Paguyuban RW dan RT kelurahan
Tasikamdu. Alhamdulillah acara tersebut berjalan lancar dan sukses didukung oleh cuaca yang cerah setelah diguyur hujan berhari hari. Keberhasilan dan kesuksesan acara ini bisa dilihat dari jumlah pesertanya yang begitu banyak dan dari ragam suguhan Gunungan Tumpeng dan arak arakan (karnaval/pawai) budayanya.
Grebeg merupakan uapacara keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat yang dilakukan oleh Sunan Kalijogo samapai tradisi skaten Kraton Ngayugyokarto Hadiningrat hingga sekarang. Grebeg secara harfiaha merupakan kegiatan  yang  _gumebreg_ (ramai dengan suara hentakan kaki), _gemebyar_ ( ramai dengan ragam penampilan) yang membuat masyarakat senang menyambut kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
Sehingga apa yang kita lakukan adalah perwujudan dari umat Kanjeng Nabi yang selalu meniru  laku kepribadian beliau baik dari _qoulan, wa fi'lan_ nya  sebagai uswah khasanah dalam menuntut kehidupan umatnya agar tidak tersesat jalan dan bisa kebagian  syafaatnya _fi yaoumil qiyamah._ Oleh karenanya keberhasilan tersebut harus kita sandarkan kepada sejauh mana keikhlasan kita untuk meneladani junjungan kita Kanjeng Nabi Muhmmad Saw.
Grebeg Mulud yang sudah diwulangakan oleh  Raden Said (Sunan Kalijaga)  kala itu sebagai sarana dakwah sekaligus membangun harmonisasi hubungan antara agama, rakyat dan kerajaan (pemerintah) serta  menancapkan model dakwah kultural ala Sunan  Kalijogo pada nusantara tercinta merupakan ikhtiar untuk mengislamkan masyarakat dan kerjaan  secara bersamaan.
Kemarin apa yang jadi _piwulang_ Sunan Kalijogo tentang Grebeg Mulud telah kita praktikan di tengah masayarakat dan  "krajan" Tasikmadu sebagai manifestasi dakwah kultural yang natural. Hidayatul Mubtadiin sebagai Pondok Pesantren harus bisa memberikan teladan keislaman yang ramah dan rahmah  kepada masyarakat sehingga Hidayatul Mubtadiin  akan menjadi inspirator dan rujukan tentang Islam yang rahmatan lil alamiin sekaligus mampu memainkan peran utamanya sebagai pengembang dan penyebar dakwah Islam.
Dengan demikian pesantren dan santrinya bahkan alumninya harus cerdas dan trampil dalam pemahaman dan praktik keagamaannya. Literatur keagaman yang tersurat dalam dalam khazanah Kitab Kuning dan tersirat dalam tradisi keagamaan dari zama Kanjeng Rasul, Para Wali Songo dan Romo Kyai  Agus Salim Mahfudz hendaklah menjadi pijakan yang kuat untuk menyemai nilai-nilai Islam ramah dan rahmah ditengah tergerusnya tradisi dan dakwah Islam oleh kuatnya gelombang informasi dan gerakan trans nasinal yang menebar Islam dengan watak pemarah dan intoleran.
Maknailah tradisi pesantren dengan kitab kuningnya,  _sorogan_ sebagi model ngaji yang menjunjung nilai _ketawaduan_ dan _keta'diman_ kepada Sang Kyainya dan gurunya, dan  Ziarah Wali Songo sudah menjadi bagian ajaran Islam ala nahdliyah harus kita jaga dengan sempurna,  mungkin belum sempurna jadi santri kalo belum ziarah kemaqom para Wali dan Kyai sebagi sangu dakwah di masyarakat dan dunia maya.
Kita semua warga Tasikmadu adalah santri Romo Kyai yang sudah dibimbing langsung oleh Beliau pada majlis jum'at legi dan senin pon. Bagaimana Romo Kyai harus turun gunung dari mandito untuk ngaweruhi Islam di wilayah Tasikamdu secara istiqomah dan ramah tanpa harus menyudahi kearifan lokal yang sudah menata mereka.
_"Rul enggane Abahmu (Gus Fud) esih sugeng mirsani ngene, jelas Abah sweneng"_ bisik Ibu Nyai ke saya disela-sela menyaksikan suguhan grebeg mulud oleh santri, murid, arek yatim dan masyarakat Tasikamdu di pangung kehormatan yang didampingi Pak Camat, Pak Lurah dan Tokoh agama.
Alhamdulillah kemarin lebih dari 71 kafilah (regu) mengayubagyo Grebeg Mulud yang terdiri dari santri pondok, Madarasah dilingkumgan YPI HM (PAUD.RA.MI.MTS.MA), Lembaga pendidkan di lingjup kelurahan Tasikmadu dan 34 RT dari 6 RW sekelurahan Tasikmadu, tercatat ada 28 Gunungan tumpeng Nasi dan Sayur hasil bumi serta jajan pasar dan jajan toko, dan 43 tampilan budaya. Sebagai gambaran sederhana bahwa peserta/kafilah
Grebeg Mulud pertama sudah nyampe finish di lapangan pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin sementara masih  ada puluhan kafilah dari RW 6 dan RW 3 yang masih menunggu antrian pemberangkatan yakni  dari start Halaman Kampus ITN 2 Tasikmadu yang berjarak kurarang lebih 2 km dari Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadii  Tasikamdu sebagai tempat finish dan puncak acara Grebeg Mulud tersebut.
Acara Grebeg Mulud yang dimulai pukul 08.00 wib dengan persiapan peserta mulai pukul 6.30 diberangkatkan langsung oleh Bapak Camat Lowokwaru (Imam Subadar, M.Si) yang mewakili Walikota Malang didampingi oleh Bapak Lurah Tasikaamdu (Drs. Sunarka) setelah sambutan ketua panitia Asrul Anan.M.PdI . Acara diakhiri dengan  _rembutan_ (pembagian) gunungan tumpeng kepada masyarakat setelah srokalan dan pembacaan Doa oleh Gus H. Abdul Hamid salah satu pengasuh pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu.
Keunikan dari Grebeg Mulud adalah suguhan acara yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya, karena acaranya digelar pada bulan maulid yang secara otomatis sebagi peringatan maulid Nabi Saw yang cukup kolosal dangan banyaknya Gunungan Tumpeng dan pengaraknya sebagai pengisi acaranya dan insya Alloh belum dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat Malang kucecwara  kecuali di Kraton Ngayugyokarto Hadiningrat.
Disaat masyarakat yang lain ramai dengan acara karnaval 17 an, bersih desa dan suroannya kami hadlir dengan Grebeg Mulud di bulan Robiul awal atau masyarakat jawa menamai dengan wulan mulud yang menyandarkan pada bulan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Saw dengan  puncak acaranya adalah Bersholawat Bersama dengan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dan Ahbabul Mustofa dari Solo sebagi ikon Hidayatul Mubtadiin dan  Tasikmadunya.
Saya pun sadar grebeg mulud kemarin masih ada yang harus kita sempurnakan dan kita benahi, namun yang melegakan bagi saya adalah ketika begitu ramai gemrebeg dan gemebyarnya barisan kafilah melewati Jln KH Yusuf  berbarengan dengan kumandang Adzan dluhur,  dalam sekejap semua barisan berhenti dan sound system dimatikan
mengormati kumandang Adzan seperti ada yang mengomando padahal tidak, karena sound system Mc lebih lirih  dibandingkan dengan lantunan sholawat dan lagu pada sound system mobil masing masing regu yang begitu gembleger, namun ini dilakukan dari kesadaran masyarakat sendiri..coba kalo pada konser musik, ada suara adzan paling cuma lewaaaat...setidaknya sisi dakwah kuktural ini sudah bisa menggigit nadi keagamaan masyarakat kita untuk tidak lupa sembahyangnya.
Dakwah sangat butuh pada keajegan dan  keistiqomahan seperti yang diajarkan Romo Kyai, masih ada waktu untuk kita berbenah menyiapkan suguhan serupa pada tahun tahun yang akan datang karena grebeg mulud ini sudah didaftarkan di Dinas Pariwisata Kota Malang sebagai agenda tahunan.
Atas nama Panitia kami sampaikan selaksa
terimakasih kepada seluruh masyarakat Tasikamdu pada khusunya dan masyarakat pada umumnya yang telah membantu sukses terselenggaranya acara Grebeg Mulud ini baik secara tenaga dan dana spesial kepada dulur-dulur Panitia dengan keikhlasan dedikasi dan kekompankannya, JSP Comunity (Jamaah SeninPon), Jamah Majlis Taklim Rodlotu Janah Ahad Pagi, Pak Camat dengan begitu semangat dan kekagumannya, Pak Lurah dengan kerjasamanya dan Para Ketu RW dan RT
sekelurahan Tasikamdu yang begitu semangatnya wabilkhusus kagem Ibu (Nyai) dengan bantuan, bimbingan dan arahnnya  serta kegembiraan dan sumringahnya pada Ibu Ketua Yayasan sebagai pandeganya.  Insya Alloh amal kita semua sebagai penguat gapean syafaat pada junjungan Kita Kanjeng Nabi Muhammad Saw di akhirat kelak..amiin
Semoga Grebeg Mulud kemarin bisa mengobati kerinduan yang teramat dalam akan keberadaan Romo Kyai ditengah tengah kita santrinya, alumninya dan masyarakat Tasikamdu dan sekitarnya... _lahul fatihah..._

Sabtu, 11 November 2017

MEMBENTUK KARAKTER SISWA MI HIDAYATUL MUBTADIIN PERKUAT KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

Pendidikan merupakan sarana membentuk karakter peserta didik. Oleh karenanya semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah atau madrasah harus difokuskan untuk membentuk karakter siswanya. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidatayatul Mubtadiin Tasikmadu berkomitmen untuk selalu mengedepankan pembentukan karakter pada muridnya dalam semua kegiatan pembelajarannya baik yang intra kulikuler maupun yang ekstra kulikuler.
Beberapa kegiatan exstra kulikuler yang menjadi unggulan dalam pembelajaran ekstrakulikuler adalah Drumband,  Pramuka, Futsal, Seni sholawat Al Banjari dan  Seni Tari. Sedangkan kegiatan pembiasaannya adalah, Istighozah, jamaah sholat Duha, Sholat Dhuhur, Bimbingan Baca Qura'an, dan senam.
Pembelajaran ekstrakulikuler tersebut di atas disamping untuk mengembangkan minat dan potensi siswa namun yang lebih penting lagi adalah untuk membentuk karakter siswa. Dalam era global sekarang ini banyak siswa yang kehilangan watak dasar (karakter) sebagai bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh memuncaknya budaya  asing yang sangat mudah diakses oleh para siswa di dunia maya (internet) dan juga akulturasi melalui media elekronik.
Permainan di pematang sawah, main klereng, layang layang, jumpritan, petak umpet dll, sudah tidak begitu diminati oleh anak anak sekarang padahal permainan ini syarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter dan mampu mengembangkan potensi sosial sehingga muncul sikap saling tolong-menolong, hormat menghormati, membangun teamwork dan menebalkan solideritas sosial. Anak anak lebih senang main game online dan permainan yang banyak tersaji di dunia maya yang  sangat menggangu petumbuhan jasmani dan rokhani siswa.  Anak bisa anteng berjam-jam dihadapan   play-station (PS) dan internet  yang kadang sampai lupa sholat , ngaji dan yang lebih membahayakan lagi anak dengan banyak main PS  dan internet mereka kurang bergerak dan suka ngemil,  sehingga mereka lebih paham dunia maya dari pada dunia nyata.
Merespon yang demikian maka MI Hidayatul mubtadiin Tasikmadu sebagai lembaga pendidikan yang terakreditasi "A" ini terus berbenah dan berubah untuk menjadi lembaga pendidikan yang maju dan penuh prestasi dalam mengembangkan pendidikan dan membentuk karakter siswa-siswinya dengan memperkuat kegiatan ekstra kulikulernya. (Roel)

Jumat, 27 Oktober 2017

BAKTI SANTRI UNTUK BANGSA ( PPHM gandeng RSI Unisma, adakan Pengobatan Gratis)

Dalam rangka peringatan hari santri dan sumpah pemuda 28 Oktober 2017, Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu bekerjasama dengan Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma mengadakan pengobatan gratis untuk para santri dan masyarakat umum bertempat di halaman di Ponpes Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu.
Menurut ketua YPI Hidayatul Mubtadiin, Ning Nur Laila Mahfud S.Ag memaparkan  "Alhamdulillah kegiatan pada hari ini yang dikemas dalam acara Bakti Santri Untuk Bangsa bisa berjalan dengan lancar. Sebenarnya acaranya ada dua yaitu pertama, Penyuluhan Ancaman Narkoba bagi siswa yang diikuti oleh seluruh siswa MTs dan Madarasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin di Auditorium MTs Hidayatul Mubtadiin. Kedua, Acara pengobatan gratis untuk siswa dan santri serta masyarakat umum yang bertempat di sini (halaman pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin)" .
Disamping para santri yang memeriksaan diri di pengobatan gratis ini, ternyata masyarkat Tasikmadu juga sangat antusias menyambut program tersebut, terlihat banyak para  masyarakat Tasikmadu yang memeriksakan diri di pengobatan gratis, rata-rata didominasi para lanjut usia.
Pengobatan gratis tahun ini melayani cek laboratorium (cek gula darah dll). Dan pengobatan umum. Rata rata dari para anggota masyarakat merasa senang dan puas dengan layanan pengobatan gratis ini.
"Ini bukti nyata dari bakti santri untuk bangsa. Kedepan diharapkan para santri Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu lebih kongkrit dan banyak lagi acaranya dalam memepringati hari santri  sebagi manigestasi bahwa santri selalu berbuat demi kemajuan dan keutuhan Bangsa Indonesia dan sekaligus meneruskan perjuangan para Ulama dan Kyai dalam merebut dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia".Tutur Kang Asrul. Semoga Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin selalu sukses dalam berhidmat melayani ummat. (Roel)

Minggu, 15 Oktober 2017

PERTEMUAN ALUMNI PPHM MENEGUHKAN PERAN ALUMNI DI MASYARAKAT

Ngantang Kabupaten Malang, Pertemuan alumni Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu se Malang raya plus Blitar dan Pasuruan yang rutin dilaksanakan tiap tiga bulan sekali (triwulan) kali ini, Ahad 15 Oktober bertempat di Desa Sumberejo Ngantang Kabupaten Malang.
Pertemuan kali ini yang mengambil tema Meneguhkan Peran Alumni di Masyarakat diahadiri oleh lebih dari duaratusan alumni senior (sepuh) yang masih menjumpai Almaghfurrlah KH Agus Salim Mahfudz Yusuf (Gud Fud) ketika ketika masih menjadi santri dahulu sekitar tahun 1980_an. Pertemuan tersebut begitu khidmat dan penuh keakraban dengan tradisi pesantren yang masih kental dalam acara yang digelar mulai jam 9 sampai dengang jam 13.30 Wib.
Acara dimulai dengan pra acara yaitu pembacaan manaqib, pembacaan  Maulid Diba', Yasiin dan tahlil. Dilanjutkan acara Pertemuan Alumni yang ditandai dengan sambutan ketua Alumni PPHM wilayah Malang Raya Ustad Umar Maulana, dalam sambutannya Ust. Umar Maulana mengajak para alumni untuk terus berjuang dan berdakwah dimasyarakat melalui wadah Alumni PPHM  seperti pada pertemuan kali ini. Pertemuan alumni akan diakhiri dengan tadabur alam di danau selorejo.
Sementara dari Bapak Kepala Desa setempat menyampaikan rasa terimakasih sekali atas desanya yang dijadikan tempat untuk pertemuan alumni Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu Kota Malang, semoga desa ini menjadi tambah barokah dan sejahtera.
Ning Nur Laila mewakili keluarga Pengasuh menyampaikan bahwa pertemuan seperti ini merupakan pertemuan yang sangat bagus sekali disamping untuk menyatukan dan mengumpulkan para alumni disisi lain sebagai wadah berdakwah bagi para alumni di masyarakat. Kiprah alumni PPHM  semakin jelas dan nyata dengan berjalannya pertemuan Tri wulan di wilayah Malang Raya plus Pasuruan dan Blitar. Disamping itu beliau juga beliau mengajak kepada alumni untuk tetap menyambung silaturrahim dengan keluarha pengasuh dengan memondokan dan menyekolahkan putra-putri alumni di Pondok pesantren dan lembaga pendidikan Hidayatul Mubtadiin yang terdiri dari Paud, RA, MI, MA dan Madin,  Pondok Pesantren.
Mewakili Yayasan Asrul Anan,M.PdI banyak memberikan informasi tenatang capian lembaga pendidikan di lingkungan YPI Hidayatul Mubtadiin yang semaikin hari terus berkembang dari segi kuantitas jumlah murid dan santri dan kulaitas pembelajaran yang selalu ditingkatkan untuk membawa lembaga pendidikan yang berkualitas dan dipercaya oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan Islam yang representatif dan maju. Disamping itu beliau juga mengajak kepada para alumni untuk menajamkan visi alumni agar pertemuan alumni semakin mendaoat tempat di masyarakat dengan visi dakwahnya.
Pertemuan diakhiri dengan Muahidoh hasanah oleh Gus H. Ahmad Firdaus dengan manyampaikan isi ceramahnya bahwa pentingnya majlis ilmu dan orang yang hadir di dalamnya untuk selalu menyebut asma Alloh (dzikirullah) Insya Alloh akan dimudahkan masuk syurga kelak dan Alloh akan meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat.
Sebagai penutup pembacaan doa yang kedua oleh Ibu Nyai Hj Umi Solichah Mahfudz. Smoga keberkahan untuk kita semua amiin.

Sabtu, 09 September 2017

YPI HIDAYATUL MUBTADIIN MENERIMA KUNJUNGAN STUDY BANDING YAYASAN AN NUR SINGOSARI MALANG

Untuk kesekian kalinya YPI Hidayatul Mubtadiin menerima kunjungan study banding, dan pada hari ini YPI Hidayatul Mubtadii  menerima kunjungan Yayasan An Nur Singosari Malang. Rombongan yang terdiri dari dewan pembina, Ketua Yayasan, Sekretaris dan beberapa pengurus serta Kepala Sekolah di lembaga An Nur.
Kunjungan tersebut  langsung diterima oleh Ketua YPI HM (Ning Nur Laila, SAg) Sekretaris YPI(Asrul Anan, M.PdI) Koordinator Unit Pendidikan ( Sudari. M.Pd), Koordinator Unit Usaha (Sugiarto, SE) Staff YPI dan  kepala Madrasah dilingkungan YPI Hidayatul Mubtadiin.
Acara yang dipandu oleh Sudari. M.Pd selaku kord. Pendidikan berlangsung santai dan penuh kekeluargaan.
"Kami dengan senang hati menerima kunjungan segenap pengurus Yayasan Pendidikan An Nur Singosari, yayasan kami satu misi dengan yayasan An Nur dalam rangka dakwah Islamiyah ahkussunah wal jamaah melalui lembaga pendidikan Islam, smoga yayasan kita ini bisa bekerja sama dalam rangka mengembangkan lembaga pendidikan Islam yang lebih kompetetif dan unggul serta berkwalitas" kata Ning Nur laila Mahfudz dalam sambutannya.
Yayasan An Nur yang diwakili oleh Ketua Yayasan menyampaikan bahwa pengurus Yayasan An Nur merasa sangat senang sekali bisa berkunjung di yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadiin ini, untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengembangkan lemaga pendidikan Islam yang lebih profesional. Disamping itu Ust. Alawi selaku Dewan Pembina Yayasan An Nur juga menyampaikan terimakasih atas sambutan yang yang hangat dengan rasa kekeluargaan semoga bisa ditindak lanjuti kerjasama dalam pengembangan lembaga di lain kesempatan dan kamibtelah banyak menerima pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolahan yayasan dan lembaga pendidikan yanh baik.
Setelah acara sambutan sesi selanjutnya adalah dialog dan tanya jawab seputar pengembangan dan kebijaksanaan baik administrasi, keunagan, sumber daya manusia dan kebijakan lain yang terkait, acara diakhiri dengan kunjungan ke lembaga pendidikan MA, MTs, PAUD, RA, Pesantren dan Panti Asuhan Yatim piatu  Yayasan serta Kantor YPI Hidayatul Mubtadiin(roel)

Sabtu, 26 Agustus 2017

HABIB ALI BIN AHMAD MASYHUR ALHADAD DARI KOTA MAKKAH BERKUNJUNG KE PONPES HIDAYATUL MUBTADIIN

Dikalangan para santri nama penyusun wirid Ratibul Hadad  sudah sangat akrab ditelinga mereka, beliau adalah  Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad Shahibu Marbath bin Ali Khali` Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali al-Uraidhi bin Ja`far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, suami Fathimah az-Zahra binti Rasulillah saw.
Nama penyusun Ratib al-Hadad ini sudah akrab di telinga masyarakat Islam Indonesia, Malaysia, India, Pakistan dan negara-negara Islam di Timur Tengah. Beliau dikenal karena karya tulis serta wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang disusunnya sekitar empat abad yang lalu, sudah diamalkan oleh masyarakat Islam secara luas.
Sabtu Malam, 26 Agustus 2017 Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu malang mendapat kunjungan tamu istimewa yaitu Habib Ali bin Ahmad Masyhur  Al Hadad beliau adalah cicit dari Habib Abdullah bin Alwi Al Hadad pengarang wirid Rotibul Hadad atau paman dari Habib Abdullah bin Ali Mayhur Al Hadad yang pernah berkunjung ke Pesantren ini  bulan Rajab ketika Haul keluarga besar Al Maghfurlloh KH Agus Salim Mahfudz Yusuf (Gus Fud) pendiri pondok pesantren ini.
Menurut Habib Syarif Muhammad Tibyan, beliau hadlir di Malang  dua hari dan Alhamdulillah beliau berkenan berkunjung ke pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin bersama putra dan menantunya. Beliau sangat terkesan dan gembira sekali ketika hadlir di pesantren Hidayatul Mubtadiin. Kedatangan beliau disambut langsung oleh Gus H. Ahmad Toha Mahfudz pengasuh ponpes ini dan para santrinya di Masjid Raudlotul Jannah Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin. Kehadliran beliau di sambut dengan pembacaan Maulid Diba' oleh para santri dan doa ditutup langsung oleh beliau Habib Alin bin Ahmad Masyhur Al Hadad. Memang beliau tidak  memberikan ceramah karena usia beliau yang sudah cukup sepuh, namun beliau berkenan untuk berdoa di hadapan para santri putra dan putri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu ini.
Setelah menutup pembacaan Maulid Diba' beliau dan rombongan diajak ramah tamah di bale ageng dalem Almaghfurllah Gus Fud didampingi oleh Gus Toha dan keluarga pengasuh. Dalam ramah tamah beliau menyampaikan melalui Habib Syarif Muhammad Tibyan sebagai penerjemah dan santri beliu bahwa Habib Ali sangat terkesan dengan adab dan keramahan para santri di pesantren ini dalam menyambut kehadliran beliau. Disamping itu beliau juga menyampaikan bahwa kehadliran beliau sangat senang dengan sambutan yang penuh dengan kekeluargaan. Beliau menuturkan bahwa sambutan hidangan yang seperti ini (masakan Arab) merupakan bukti kasih sayang keluarga Almagfurrlah kepada beliau dan dzuriyah Rasulullah Saw.
Setelah mendengar sedikit cerita tentang Almaghfurllah Gus Fud dan keakrabannya dengan Almagfurlloh Abuya  Syech Muhammad Alwi Al Maliki apalagi Abuya ketika berkunjung ke Indonesia selalu berkunjung ke Almaghfurllah Gus Fud dan Pesantren Hidayatul Mubtadiin dan begitu juga sebaliknya ketika Almagfurloh Gus Fud ke Makkah yang selalu menyempatkan sowan ke Abuya Syech Alwi Al Maliki beliau Habib Ali merasa senang sekali bahkan beliau terkesima melihat foto kenangan  Gus Fud dengan Abuya Syech Alwi Al Maliki yang begitu sangat akrab, padahal Gus Fud tidak bisa berbahasa Arab dan Abuya  Alwi Al Maliki tidak bisa berbahasa Indonesia. Mungkin komunikasi beliau berdua dengan bahasa hati dan kemakrifatan beliau.
Sebelum pulang Habib Ali diajak oleh Gus Toha  berkunjung ke pesantren putri dan Alhamdulillah beliau berkenan mendoakan para santri putri pesantren ini,  dilanjutkan berdoa ke Maqom Al Magfurlloh KH Agus Salim Mahfudz Yusuf dan akhir dari kunjungannya beliau menyempatkan melihat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah serta pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin dan berdoa dihadapan para santri putra.
Insya Alloh pesantren ini penuh dengan keberkahan karena dipesantren ini banyak dihuni anak yatim piatu dan santri ngawulo (faqirmiskin). Kata beliau..smoga menjadi santri yang soleh dan solihah dan memperoleh ilmu yang bermanfaat fiidini wa dunnya wal akhirot..amiin


Minggu, 20 Agustus 2017

RAKER & PENGUKUHAN PENGURUS HARIAN PONPES HIDAYATUL MUBTADIIN (Mewujudkan pesantren sebagai alternatif pendidikan masa depan)

Yang penting hari ini kami berbenah. Motivasi itulah yang kami tanamkan pada semua pengurus yang baru untuk kebaikan dan kemajuan pondok pesantren kita.  Ahad 20 Agustus pengurus harian telah melaksanakan rapat kerja pengurus masa khidmat 1438/1439 H dengan menyusun kegiatan selama satu tahun masa hidmat.
Kegiatan tersebut langsung dibimbing oleh Gus H. Ahmad Toha Mahfudz, Ibu Nyai Hj Umi Solichah, Gus H. Abd Hamid, Ning Siti Aminah, Gus Asrul, Ning Nurlaila. Rapat kerja telah menghasilkan kegiatan -kegiatan yang mampu menajamkan visi keilmuan dan membentuk kepribadian dan akhlaq serta ketrampilan para santri ponpes Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu.
Memang dunia pesantren sekarang harus terbuka melihat perubahan-perubahan yang terjadi ditengah masyarakat sehingga pesantren sebagai lembaga pendidikan mampu mengantisipasi perubahan tersebut dengan mempertajam visi dan muatan pendidikan yang diembannya.
Pesantren adalah sebuah lembaga yang mampu mengantarkan santrinya mempunyai integritas kepribadian dan keilmuan yang baik, walaupun pesantren kadang masih dipandang sebelah mata oleh pihak pihak tertentu sebagi lembaga pendidika tradisional. Hal ini lah yang harus direspon sebagai kritik yang produktif untuk membuktikan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia bahwa lembaga pesantren adalah lembaga pendidikan produk bangsa Indonesia yang original dan mampu menjadi pendidikan alternatif masa depan
ditengah ramainya tentang pemberlakuan sistem pendidikan full day school oleh kemendikbud yang secara langsung akan mengancam lembaga pendidikan diniyah baik yang ada di pesantren maupun di masyarakat. Namun kalau mau jujur sebenarnya pesantren malah punya konsep pendidikan full years school (belajar bertahun tahun dipesantren dari pagi hingga malam hari) yang lebih unggul dan humanis serta sudah teruji dalam mengantarkan para santrinya yang mempunyai karakter kuat sebagai muslim Indonesia yang moderat dan cersas dibandingkan dengan konsep full day school kemendikbud yang "terkesan dipaksakan".
Oleh karenanya Yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadiin sebagai yayasan yang menaungi pesantren dan lembaga pendidikan formal mencoba merepon persolan tersebut diatas dengan mengintegrasikan sistem pendidikan pesantren dengan pendidikan formalnya.

Selain daei itu  acara rapat kerja pengurus harian masa hidmat tahun ini terasa sangat istimewa sekali karena dibimbing langsung oleh pengasuh dan keluarga pengasuh, hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian dan bimbingan yang sangat serius oleh para pengasuh agara pesantren Hidayatul Mubtadiin mampu menjadi lembaga pendidikan alternatif yang unggul dan berkwalitas ditengah maraknya isu dan kebijakan pendidikan yang kurang berpihak kepada pesantren.
Acara Rapat kerja pengurus harian diakhiri dengan pengukuhan pengurus oleh pengasuh yang dilaksanakan pada malam harinya di auditorium ponpes Hidayatul Mubtadiin Putri. Acara ini dihadliri oleh dewan asatid pondok pesantren ini. Semoga Ponpes Hidayatul Mubtadiin semakin maju..amiin.(roel)