Minggu, 23 Juli 2017

MAJLIS TAKLIM RODLOTUL JANNAH TASIKMADU ZIARAH WALI JAWA (TIMUR) & MADURA

Pengajian rutin majlis taklim Rodlotul Jannah yang biasa dilaksanakan mulai pukul 06.00 s/d 07.00 WIB pada hari ahad pagi di masjid Rodlotul Jannah Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu pada pagi hari ini Ahad 23 Juli 2018 / 29 Sawwal 1438 H. terasa berbeda, hal ini dikarenakan Pengajian Majlis Taklim tersebut mengadakan ziarah ke para Maqom para wali dari Sunan Amplel Surabaya sampai Mbah KH. Kholil Bangkala dan para  Wali serta Ulama di Wilayah Madura dan diakhiri di Pondok Pesantren atau Maqom Batu Ampar.
 Untuk yang terakhir ini memang keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu  (Gus Fud) mempunyai hubungan yang erat dengan keluarga besar Almarhum Almaghfurrlah KH. Fauzi Batu Ampar yang  sampai saat ini masih dilestarikan dengan saling silaturrahim antar putra beliau berdua.
Ziarah ke maqom para Aulia dan Ulama ini diikuti oleh  jamaah majlis taklim dan juga masyarakat umum,  hak ini dimaksudkan  agar para warga masyarakat merasa terpanggil untuk ikut ngaji dan menjadi jamaah majlis taklim ini, dan ini sekaligus bagian dari sttategi dakwah kita, tutur Ust Nur Wahid,  BE selaku Ketua Takmir Masjid Jami' Rodlotul Jannah dan koordinator ziarah wali. Menurut Cak Sugiarto SE selaku bendahara Takmir dan Majlis Taklim menjelaskan bahwa ziarah ke maqom para Aulia Jawa Timur dan Madura kali ini memberangkatkan 4 (empat Bus) dan beberapa mobil pribadi sekitar 260 jamaah, Alhamdulillah para jamaah begitu semangat dan ceria  dalam kegiatan ini semoga membawa manfaat fidini sadunnya wal akhirat dan barokah amiin.
Sebenarnya kegiatan ziarah Majlis Taklim yang diasuh oleh Gus H. Ahmad Toha Mahfudz dan Gus H. Abdul Hamid ke maqom para wali sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya sekaligus sebagai sisi lain dari methode dakwah dan pengajian ini, sehingga pengajian tidak hanya dilaksanakan di majlis tertentu saja dengan pendekatan methode ceramah dan dzikir  namun ada bentuk  pengajian wisata religi (ziarah ke maqom para Aulia) dengan maksud menggugah bathin dan fikiran para jamaah untuk selalu sadar dan ingat akan adanya  akhir dari kehidupan yaitu kematian yang pasti akan datang bagi setiap makhluqNya serta diharapkan akan menambah ibadah dan  taqorrubilalloh, dengan
memperbanyak ibadah, dzikir dan amal sholeh sebagai bekal di alam akherat kelak, disamping maksud yang lain yaitu mendoakan para aulia, ulama  dan para ahli qubur para jamaah. Dalam tradisi dan ajaran ahlussunah waljamaah bahwa berdoa dan  berwashilah kepada Nabi dan para Aulia dan Ulama (orang yang sholeh) memang diperbolehkan.
Beberapa manfaat ziarah ke maqom para Aulia dan Ulama, pertama ziarah akan menjadikan seseorang mengenal dan mengingat kematian. Maka pada masa hidupnya diharapkan selalu ingat kepada Allah dan tidak akan menjalankan maksiat serta berprilaku sombong. Karena pada akhirnya manusia itu tidak berdaya setelah menghadapi maut. Kedua, yaitu meneladani apa yang telah dilakukan para wali dalam menjalankan ibadah kepada Allah dan menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat.
Ketiga, do’a di sekitar makam orang-orang saleh atau wali itu memiliki nilai mustajabah atau mudah dikabulkan oleh Allah. Praktik do’a di makam para wali ini pernah dilakukan oleh Syekh Abdul Qadir Al Jiilani, Syekh Jalaluddin Rumi, dan para sufi di masa lampau.
Keempat, memberikan ketenangan hati ketika berada di makam para wali saat berzikir. Sudah ribuan orang merasakan ada ketentraman hati saat berzikir di sekitar makam wali songo. Kelima, membangkitkan semangat untuk semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Cukup banyak orang yang hidupnya penuh dengan dosa. Namun setelah sering berziarah di makam, perilakunya berubah dan menjadi orang yang baik.
Keenam,  meningkatkan spiritualitas. Dengan ziarah ke maqom para wali tidak akan mengalami kekeringan rohani dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Kemudia hidup semakin ceria untuk menatap masa depan yang penuh dengan optimisme.(roel).

Selasa, 18 Juli 2017

MI HIDAYATUL MUBTADIIN TASIKMADU MENDAPATKAN KUNJUNGAN PARA DOKTER SPESIALIS ANAK

Rabu, 19 juli 2017 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Mubtadiin terlihat sibuk tidak seperti biasanya, bukan karena hari ini merupakan pekan pertama masuk sekolah akan tetapi MI Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu mendapatkan kunjungan dari para dokter spesialis anak yang tegabung dalam civitas akademika Fak. Kedokteran Universitas Brawijaya.

Para dokter spesialis anak hadir di Madrasah yang terakreditasi A ini dalam rangka melakukan pengabdian pada masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan kesehatan khususnya pada anak sekolah dengan mengutamakan budaya cuci tangan, sekaligus  para dokter tersebut  melakukan pemeriksaan dan pengobatan kepada  murid/siswa MI Hidayatul Mubtadiin yang terletak di Jln KH Yusuf ini.

Para dokter yang ikut dalam pengabdian masyarakat di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu yaitu, Dr. Tristin Sp.A. Dr. Satrio Wibowo.  S.pA. Dr. Diyah Tris (Jantung Anak). Dr. Aryani Sp. A. Dr. Desi. S.pA. Dr. Bayu. Sp.A dan 15  mahasiswa  kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang sedang menempuh spesialis.

Folow up kegiatan hari  ini akan berlanjut untuk semua lembaga pendidikan di nawah naungan YPI Hidayatul Mubtadiin PAUD, RA, MI, MTs. MA dan PonPes dan Yayasan Yatim Piatu mendapatkan anugerah untuk pemeriksaan dan pengobatan berkala dan kontinyu dari para dokter tersebut. Di samping itu juga memberikan bantuan kebutuhan kesehatan bagi para siswa dan santri  seperti obat dan lain sebagainya.

Menurut ketua Yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu Ning Nur Laila, S.Ag  bahwa Kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh Fak. Kedokteran Universitas Brawijaya Malang di MI Hidayatul Mubtadiin insya Allah tidak terhenti pada kegiatan pada hari ini akan tetapi akan dilanjutkan MoU/ kerjasama antara Yayasan Pendidikan Islam Hidayataul Mubtadiin dengan pihak Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Sukses selalu untuk MI HM.(roel)

Minggu, 16 Juli 2017

REUNI; MENJALIN UKHUWAH MERAIH BAROKAH

Ternyata sudah masuk pada bilangan ribuan lembaga pendidikan dibawah naungan YPI Hidayatul Mubtadiin, Paud, RA, MI, MTS, MA, Pondok Pesantren mengantarkan siswa-santrinya lulus dari masing masing lembaga pendidikan  yang ada di yayasan ini. Banyak yang tidak percaya kalau lembaga pendidikan di bawah naungan YPI sudah begitu banyak meluluskan siswa dan santrinya. Hal ini terlihat dari para alumni yang cukup kaget ketika mendengarkan  sambutan dari Ketua YPI Hidayatul Mubtadiin, Ning Nur Laila, SAg.
Reuni di YPI Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu memang baru pertama kali dilaksanakan, namun respon dan antusias para alumni untuk menghadiri acara ini cukup tinggi, banyak alumni yang hadlir dengan mengajak suami/istri dan keluarganya. Ini membuktikan respon dan semangat para alumni  sekaligus menunjukan kepada istri/suami serta anaknya kalu dulu alumni tersebut pernah nyantri dan sekolah di Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu.
Apresiasi yang positif terhadap kegiatan reuni dari Ibu ketua Yayasan mengawali sambutannya, beliau juga melaporkan bahwa pada tanggal 10 Juli 2017 juga telah dilaksanakan Silaturrahim Nasional  Alumni Pon. Pes Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu di kota Bandungan Semarang yang langsung di hadiri oleh Ibu Nyai Hj. Sholichah Mahfud. Beliau menaruh harapan yang besar kepada para alumni baik yang dari pondok pesantren maupun Madrasah untuk bersama sama ikut membesarkan lembaga yang ada baik dari Paud, RA, MI. MTs.MA dan Pondok pesantren dengan minimal bisa memondokan dan menyekolahan kembali putra-putri dari alumni di lembaga yang kita cintai ini. Lembaga pendidikan di YPI Hidayatul Mubtadiin sekarang mulai berbenah untuk menyambut kedatangan para calon siswa santri baru pada tahun yang akan datang.

Menurut Bpk. Drs. Saerozi. M. PdI selaku perwakilan dewan guru YPI Hidayatul Mubtadiin bahwa Lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan ini sudah banyak mengantarkan alumninya yang sukses menjadi Ustadz, Kyai, pejabat, TNI Polri, Advokat, pedagang dan pengusaha dan lain sebagainya. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi lembaga pendidikan yang ada di yayasan ini. Beliau berpesan bahwa jadilah alumni yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat bangsa dan agamanya, tampilkanlah kepribadian muslim yang baik dimanapun mereka berada dan bekerja, serta jangan lupa untuk menyekolahkan dan memondokan putra putrinya di almamater yang sama.
Sementara itu menurut Sdr M. Najamudin perwakilan dari alumni angkatan pertama MTs Hidayatul Mubtadiin mengajak para alumni untuk ikut ambil bagian dalam membesarkan dan mengembangkan almamaternya dahulu. Disamping itu jangan sampai para alumni lupa akan nama-nama para dewan guru yang sudah mendidik nya dahulu apalagi sampai melupakan jasa yang mulia dari para dewan guru dalam mengasuh, membimbing dan mendidik kita dulu. Selanjutkan ia juga mengajak para alumni untuk membentuk jaringan alumni yang lebih luas lagi agar terjalin komunikasi dan silaturahmi antar para alumni yang selanjutnya bisa dijadikan wadah untuk saling berbagi dan membantu kepada para alumni dan almamaternya, tegas  M.Najamudin mengakhiri sambutannya yang kini bekerja di bagian kemahasiswaan Universitas Brawijaya.

Acara yang juga dihadiri  oleh para Pengurus Yayasab,  Dewan guru dari Paud, RA, MI, MTs, MA dan Pondok Pesantren baik yang masih menggajar dan sudah purna berlangsung hidmat dan meriah. Acara ini diakhiri dengan musyawarah pembentukan kordinator Alumni yang dipimpin langsung oleh Ibu Ketua YPI dan ketua panitia Sdr. Nur Husain, S.Ag yang menghasilkan kesepakatan bahwa acara Reuni Alumni akan diselenggarakan tiap tahun pada minggu kedua bulan syawal dan bertempat di YPI Hidayatul Mubtadiin.
Sebagai penutup acara ini diakhiri dengan istighozah dan tahlil yang dipimpin oleh Gus H. Abdul Hamid untuk mendoakan pendiri Lembaga pendidikan ( Almagfurllah KH. Agus Salim Mahfudz Yusuf) para dewan guru dan alumni yang telah dahulu meninggalkan kita..amiiin. Bravo Alumni HM ts....!!!. (Rul)

Senin, 10 Juli 2017

SANTUNAN BERBAGI DENGAN MEREKA

Sudah mentrdisi kegiatan santunan kepada Fakir miskin, Yatim piatu, Janda Duda bagi keluarga besar Almarhum KH. Agus Salim Mahfudz Yusuf (Gus Fud). Memang kegiatan berbagi rezeki atau santunan ini sudah berjalan puluhan tahun dan rutin dilakukan semasa beliau Gus Fud masih jumeneng (hidup), biasanya dilakukan pada pertengahan atau minggu terakhir di bulan rhamadlan.
Kegiatan berbagi/ Santunan tahun ini dilaksanakan pada tanggal 21 Rhamadlan 1438 H. tepat pada hari wafatnya Almaghfurllah KH. Agus Salaim Mahfudz Yusuf (Gus Fud) pendiri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu.
Acara santunan Fakir miskin, Janda Duda, yatim piatu, dan duafa dari tahun ke tahun selau bertambah jumlahnya. "Alhamdulillah, acara santunan tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan baik, walaupun tiap tahunnya yang disantuni jumlahnya selalu bertambah, pada tahun ini total penerima santunan sekitar 800 an orang lebih, dari para fakir miskin, janda duda, duafa dan yatim piatu se kelurahan tasikmadu dan sekitarnya, ini berkat partisipasi para aghniyah yang juga ikut bergabung dalam acara santunan tahun ini, atas nama keluarga saya sampikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini" tutur Mas Asrul Anan ketua pelaksana acara.

"Sebenarnya Abah (Gus Fud) merupakan sosok ulama yang sangat peduli dan menyayangi terhadap kaum duafa, fakir miskin, yatim pitu, janda duda..salah satu kepedulian beliau yang sampai saat ini masih kita laksanakan yaitu santunan, namun sebenarnya tidak hanya santunan saja sebagi wujud kepedulian beliu kepada para fakir miskin dll, beliau mendirikan Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan formal dari tingkatan Paud RA, Mi, SD, MTs, MA dan Yayasan Yatim piatu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi para anak-anak yatim piatu, dan fakir-miskin agar bisa mengenyam pendidikan seperti dan setara dengan anak anak lainnya". Lanjut Mas Asrul yang kebetulan menjadi menantu beliau.

Begitu pedulianya Almarhum Gus Fud terhadap kaum lemah dan alhamdulillah masih diteruskan sampai sekarang perjuangan dan kepedulian tersebut oleh Ibu Nyai Umi Solichah dan para putra putri beliau untuk melkasanakan apa yang sudah ditradisikan oleh Almarhum Gus Fud..(Roel)


Minggu, 09 Juli 2017

Alumni Hadiri Silaturahim Nasional (SilatNas) Fokusa PPHM Malang di Semarang

Forum Komunikasi Santri dan Alumni (Fokusa) Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu Kota Malang mengadakan Silaturahmi Nasional dan Halal Bi Halal di desa sumberngipik Bandungan Semarang, 9 Juni 2018 / 14 Sawal 1438 H. Acara SilatNas dan Halal bi Halal Alumni Pon.Pes Hidayatul Mubtadiin yang dipusatkan di kota Atlas ini merupakan agenda rutin tahunan dari Fokussa PPHM kebetulan pada tahun ini jatuh di Kota Semarang ini.

Memang  banyak alumni Pondok Pesantren yang didirikan oleh Al Maghfurlah KH Agus Salim Mahfudz Yusuf (Gus Fud) berasal dari Wilayah semarang dan sekitarnya, seperti Tanggung, Demak, Pati,  Kudus dsb..Para Alumni yang hadlir pun hampir dari semua angkatan, baik angkatan pertama sampai sekarang.
Tidak hanya dari wilayah Jawa Tengah saja yang hadlir pada acara ini dari Bogor dan Tangerang Jawa Barat, Jawa Timur seperti Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Tuban, Blitar dan kediri bahkan dari Malang sendiri pun hadir dengan rombongan sebanyak 1 Bus, 1 Elef long, dan tiga mobil pribadi.

Semangat para alumni untuk menghadiri acara Silatnas ini merupakan bentuk perwujudan taqdim dan cinta terhadap Maha Guru nya, Almaghfurlah KH Agus Salim Mahfudz Yusuf  -yang sering disapa Gus Fud- sebagai pendiri dan pengasuh pertama pesantren ini,  dan cinta kepada Almamater serta Masyayih dan keluarga besar Pesantren Hidayatul Mubtadiin.

Acara ini dihadliri langsung oleh Almukarromah Ibu Nyai Hj. Umi Solichah Mahfudz (Istri Gus Fud) dan keluarga besarnya diantaranya Gus Hamid beserata keluarganya, Gus Mohammad Firdaus beserta keluarganya serta segenap Masayih dan Asatidz Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin.
Rombongan alumni dari Malang Jawa Timur berkumpul di Pesantren Hidayatul Mubtadiin terlebih dahulu, upacara pemberangkatan di dahului dengan istighozah di Makam Almaghfurlah Gus Fud yang dipimpin langsung oleh putra sulung beliu yaitu Gus H. Ahmad Toha Mahfudz yang sekarang menggantikan Abahnya menjadi pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadiin. Setelah acara Istigizah selesai dilanjutkan pemberangkatan alumni Malang dan dilepas oleh Gus Toha sekalian pembacaan doa. Rancana rombongan dari Malang akan sekalian ziaroh ke maqom para Wali yang terlewati seperti Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kudus, Demak dll sebelum menuju lokasi Acara di semarang.

Para sesepuh alumni yang ikut hadlir pada acara ini yaitu dari semarang sendiri Ust. H. Mustofa, Ust Abdurahman, Ust Zumri, Ust, Toha (Kudus), Ust. H.Miftahudin (Jepara), Ust. Moh. Salim. Ust. Abdul Rozak, Ust. Nur Wahid, Ust. Nur Hasym. Ust. Pujiono Al Hafid. Ust Kusairi, Ust. Sampirdi, Ust Umar Maulana (Ketua Fokusa). Ust. Sukari.( Malang) Ust. Zaenal Al Hafidz (Blitar), semangat para sesepuh dalam menghadiri acara Silatnas inilah yang perlu dicontoh dan menjadi semangat tersendiri bagi alumni alumni yang lain.
Acara dibuka dengan pembacaan amalan - amalan yang dilakukan oleh Almarhum Gus Fud yaitu, pembacaan Yasiin Fadhilah, manaqib, Maulid diba' dilajutkan sambutan atas nama tuan rumah (shohibul bait) yang di wakili oleh Ust. H. Mustofa dari semarang. Sedangkan sambutan atas nama keluarga besar Almarhum Gus Fud sekaligus mauhidhoh hasanah di wakili oleh Gus. H. Ahmad Firdaus, beliau menyampikan betapa pentingnya sikaturahim dan menjaga ukhuwah antara sesama alumni, antara umat Islam.

Setelah acara pertemuan selesai, perjalanan pulang para alumni rombongan dari Jawa Timur khususnya Wilayah Malang Raya akan di jadwalkan sowan ke ndalem Habib Syech bin Abdul Qodir As Segaf (Habib Syech) di Solo..Habib Syech bagi keluarga besar santri dan Almuni Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu bukan sosok ulama yang baru dan asing, karena beliau (Habib Syech) mempunyai agenda rutin untuk bersholawat bersama Ahbabul Mubtofa di Pondok yang di asuh Gus Ahmad Toha ini setiap tahun pada bulan Maulid, yang merupakan   permintaan dari  beliau. Oleh karenanya sosok Habib Syech bagi para santri dan alumni sudah sangat familier dan bersahaja bagi santri dan Almuni pondok ini.(Roel)