Sabtu, 26 Agustus 2017

HABIB ALI BIN AHMAD MASYHUR ALHADAD DARI KOTA MAKKAH BERKUNJUNG KE PONPES HIDAYATUL MUBTADIIN

Dikalangan para santri nama penyusun wirid Ratibul Hadad  sudah sangat akrab ditelinga mereka, beliau adalah  Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin al-Faqih Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad Shahibu Marbath bin Ali Khali` Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali al-Uraidhi bin Ja`far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, suami Fathimah az-Zahra binti Rasulillah saw.
Nama penyusun Ratib al-Hadad ini sudah akrab di telinga masyarakat Islam Indonesia, Malaysia, India, Pakistan dan negara-negara Islam di Timur Tengah. Beliau dikenal karena karya tulis serta wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang disusunnya sekitar empat abad yang lalu, sudah diamalkan oleh masyarakat Islam secara luas.
Sabtu Malam, 26 Agustus 2017 Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu malang mendapat kunjungan tamu istimewa yaitu Habib Ali bin Ahmad Masyhur  Al Hadad beliau adalah cicit dari Habib Abdullah bin Alwi Al Hadad pengarang wirid Rotibul Hadad atau paman dari Habib Abdullah bin Ali Mayhur Al Hadad yang pernah berkunjung ke Pesantren ini  bulan Rajab ketika Haul keluarga besar Al Maghfurlloh KH Agus Salim Mahfudz Yusuf (Gus Fud) pendiri pondok pesantren ini.
Menurut Habib Syarif Muhammad Tibyan, beliau hadlir di Malang  dua hari dan Alhamdulillah beliau berkenan berkunjung ke pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin bersama putra dan menantunya. Beliau sangat terkesan dan gembira sekali ketika hadlir di pesantren Hidayatul Mubtadiin. Kedatangan beliau disambut langsung oleh Gus H. Ahmad Toha Mahfudz pengasuh ponpes ini dan para santrinya di Masjid Raudlotul Jannah Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin. Kehadliran beliau di sambut dengan pembacaan Maulid Diba' oleh para santri dan doa ditutup langsung oleh beliau Habib Alin bin Ahmad Masyhur Al Hadad. Memang beliau tidak  memberikan ceramah karena usia beliau yang sudah cukup sepuh, namun beliau berkenan untuk berdoa di hadapan para santri putra dan putri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu ini.
Setelah menutup pembacaan Maulid Diba' beliau dan rombongan diajak ramah tamah di bale ageng dalem Almaghfurllah Gus Fud didampingi oleh Gus Toha dan keluarga pengasuh. Dalam ramah tamah beliau menyampaikan melalui Habib Syarif Muhammad Tibyan sebagai penerjemah dan santri beliu bahwa Habib Ali sangat terkesan dengan adab dan keramahan para santri di pesantren ini dalam menyambut kehadliran beliau. Disamping itu beliau juga menyampaikan bahwa kehadliran beliau sangat senang dengan sambutan yang penuh dengan kekeluargaan. Beliau menuturkan bahwa sambutan hidangan yang seperti ini (masakan Arab) merupakan bukti kasih sayang keluarga Almagfurrlah kepada beliau dan dzuriyah Rasulullah Saw.
Setelah mendengar sedikit cerita tentang Almaghfurllah Gus Fud dan keakrabannya dengan Almagfurlloh Abuya  Syech Muhammad Alwi Al Maliki apalagi Abuya ketika berkunjung ke Indonesia selalu berkunjung ke Almaghfurllah Gus Fud dan Pesantren Hidayatul Mubtadiin dan begitu juga sebaliknya ketika Almagfurloh Gus Fud ke Makkah yang selalu menyempatkan sowan ke Abuya Syech Alwi Al Maliki beliau Habib Ali merasa senang sekali bahkan beliau terkesima melihat foto kenangan  Gus Fud dengan Abuya Syech Alwi Al Maliki yang begitu sangat akrab, padahal Gus Fud tidak bisa berbahasa Arab dan Abuya  Alwi Al Maliki tidak bisa berbahasa Indonesia. Mungkin komunikasi beliau berdua dengan bahasa hati dan kemakrifatan beliau.
Sebelum pulang Habib Ali diajak oleh Gus Toha  berkunjung ke pesantren putri dan Alhamdulillah beliau berkenan mendoakan para santri putri pesantren ini,  dilanjutkan berdoa ke Maqom Al Magfurlloh KH Agus Salim Mahfudz Yusuf dan akhir dari kunjungannya beliau menyempatkan melihat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah serta pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin dan berdoa dihadapan para santri putra.
Insya Alloh pesantren ini penuh dengan keberkahan karena dipesantren ini banyak dihuni anak yatim piatu dan santri ngawulo (faqirmiskin). Kata beliau..smoga menjadi santri yang soleh dan solihah dan memperoleh ilmu yang bermanfaat fiidini wa dunnya wal akhirot..amiin


Minggu, 20 Agustus 2017

RAKER & PENGUKUHAN PENGURUS HARIAN PONPES HIDAYATUL MUBTADIIN (Mewujudkan pesantren sebagai alternatif pendidikan masa depan)

Yang penting hari ini kami berbenah. Motivasi itulah yang kami tanamkan pada semua pengurus yang baru untuk kebaikan dan kemajuan pondok pesantren kita.  Ahad 20 Agustus pengurus harian telah melaksanakan rapat kerja pengurus masa khidmat 1438/1439 H dengan menyusun kegiatan selama satu tahun masa hidmat.
Kegiatan tersebut langsung dibimbing oleh Gus H. Ahmad Toha Mahfudz, Ibu Nyai Hj Umi Solichah, Gus H. Abd Hamid, Ning Siti Aminah, Gus Asrul, Ning Nurlaila. Rapat kerja telah menghasilkan kegiatan -kegiatan yang mampu menajamkan visi keilmuan dan membentuk kepribadian dan akhlaq serta ketrampilan para santri ponpes Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu.
Memang dunia pesantren sekarang harus terbuka melihat perubahan-perubahan yang terjadi ditengah masyarakat sehingga pesantren sebagai lembaga pendidikan mampu mengantisipasi perubahan tersebut dengan mempertajam visi dan muatan pendidikan yang diembannya.
Pesantren adalah sebuah lembaga yang mampu mengantarkan santrinya mempunyai integritas kepribadian dan keilmuan yang baik, walaupun pesantren kadang masih dipandang sebelah mata oleh pihak pihak tertentu sebagi lembaga pendidika tradisional. Hal ini lah yang harus direspon sebagai kritik yang produktif untuk membuktikan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia bahwa lembaga pesantren adalah lembaga pendidikan produk bangsa Indonesia yang original dan mampu menjadi pendidikan alternatif masa depan
ditengah ramainya tentang pemberlakuan sistem pendidikan full day school oleh kemendikbud yang secara langsung akan mengancam lembaga pendidikan diniyah baik yang ada di pesantren maupun di masyarakat. Namun kalau mau jujur sebenarnya pesantren malah punya konsep pendidikan full years school (belajar bertahun tahun dipesantren dari pagi hingga malam hari) yang lebih unggul dan humanis serta sudah teruji dalam mengantarkan para santrinya yang mempunyai karakter kuat sebagai muslim Indonesia yang moderat dan cersas dibandingkan dengan konsep full day school kemendikbud yang "terkesan dipaksakan".
Oleh karenanya Yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadiin sebagai yayasan yang menaungi pesantren dan lembaga pendidikan formal mencoba merepon persolan tersebut diatas dengan mengintegrasikan sistem pendidikan pesantren dengan pendidikan formalnya.

Selain daei itu  acara rapat kerja pengurus harian masa hidmat tahun ini terasa sangat istimewa sekali karena dibimbing langsung oleh pengasuh dan keluarga pengasuh, hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian dan bimbingan yang sangat serius oleh para pengasuh agara pesantren Hidayatul Mubtadiin mampu menjadi lembaga pendidikan alternatif yang unggul dan berkwalitas ditengah maraknya isu dan kebijakan pendidikan yang kurang berpihak kepada pesantren.
Acara Rapat kerja pengurus harian diakhiri dengan pengukuhan pengurus oleh pengasuh yang dilaksanakan pada malam harinya di auditorium ponpes Hidayatul Mubtadiin Putri. Acara ini dihadliri oleh dewan asatid pondok pesantren ini. Semoga Ponpes Hidayatul Mubtadiin semakin maju..amiin.(roel)


Kamis, 17 Agustus 2017

DOA BERSAMA 171717 DI PONPES HIDAYATUL MUBTADIIN

DOA BERSAMA 17-17-17
INDONESIA LEBIH KASIH SAYANG
DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN TASIKMADU
Rasa Patriotasisme dan Nasionalisme santri dan siswa YPI Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu serta masyarakat Tasikmadu (RW 5)  sebagai wujud dari Hubul wathon minal iman tidak diragukan,
semangat Nasionalisme mengalir dalam darah dan seraya berdesir ketika semua paserta melakukan khataman Al-Quran bersama di halaman MTs/MA Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu pada tanggal 17 jam 17 tahun 2017 atau 171717 dengan tema INDONESIA LEBIH KASIH SAYANG bekerja sama dengan KORAMIL Kec. Lowokwaru Kota Malang.
Semangat para peserta begitu menggelora ditandai dengan pemakian pita merah putih bagi seluruh peserta doa bersama sore ini.
Sebelum memimpin khataman Gus Ahmad Toha Mahfudz  selaku pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu memberikan sambutan yang mengajak bangsa Indonesia khususnya umat Islam untuk bisa mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diberikan Allah Swt kepada bangsa Indonesia, dan harus mendoakan para pejuang dan pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan RI.
Kemerdekaan diperjuangkan oleh bangsa Indonsia yang mayoritas muslim. Beliau juga menghendaki acara yang demikian untuk bisa diadakan tipa tahun menjadi acara rutin dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI biar lebih berkah dan barokah serta tercipta negara yang baldatun toyibatun warobun ghofur..merdeka..!!!



Rabu, 16 Agustus 2017

LOMBA TUMPENG Memparingati HUT KEMERDEKAAN RI

Setelah upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke 72.


YPI Hidayatul Mubtadiin mengadakan lomba timpeng bagi Siswa dan Santri YPI Hidayatul Mubtadiin (MI, MTs, MA, Ponpes).
Acara yanh baru pertama kali digelar selesai upacar peringatan detik detik proklamasi disambut dengan antusias dan gembira oleh para siswa dan santri YPI Hidayatul Mubtadiin, acara ini menarik karena dengan mengambil tema tumpeng 72 tahun kemerdekaan RI I Indonesia serta sebagai wujud syukur para siswa-santri YPI Hidayatul Mubtadiin.
Tidak kalah menariknya acara ini juga dihadiri langsung oleh Ibu Nyai Mahfudz sebagai pendiri dan pengasuh YPI Hidayatul Mubradiin beliau menjadi Juri kehormatan di acara tersebut.
Diantara para juri lomba tumpeng tersebut adalah Sudari, M.PdI, Sholeh SN, SAg. Sugeng Hariadi dan Jamak Ali semua dari penvurus YPI Hidayatul Mubtadiin.
Peraih Juara 1 adalah Tumpeng kelas VII B MTs Hidayatul Mubtadiin, Juara 2 kelas VIII A MTs Hidatul Mubtadiin, Juara 3 Kelas VII C MTs, HidayatulMubtadiin, Juara Harapan 1 Kelas  XII IPA MA Hidayatul Mubtadiin, Juara Harapan 2 kelas VIII C MTS Hidayatul  Mubtadiin, Juara Harapan 3 Kelompok PPL Mahasiswa Unisma.
Acara lomba tumpeng ini dirasa sangat pas dan bagus karena dilaksanakan tepat seusai upacara sehingga bisa dimakan bersama sekaligus sebagai tasyakuran siswa santri YPI Hidayatul Mubtadiin atas kemerdekaan RI.
Banyak guru-guru yang mengapresiasi acara ini dengan berharap tahu depan bisa diadakan lagi yang lebih meriah....merdeka...!.





Dari Upaca Peringatan 17 Agustus 1945 sampai Lomba Tumpeng YPI Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu


Pagi hari ini 17 Agustus 2017 bangsa Indonesia merayakan Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 27, tak terkecuali YPI Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu juga mengadakan upacara peringatan tersebut yang dilaksanakan di halaman parkir Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Putra.
Upacara ini diikuti oleh seluruh siswa dan santri dilingkungan Yayasan Pendidikan Hidayatul Mubtadiin, RA, MI, MTs, MA,  Pondok Pesantren serta Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadiin.
Tampak hadlir undangan para tokoh masyarakat kelurahan Tasikmadu dan Pengurus RW 5 beserta jajarannya. Petugas upacara pada tahun ini anatar lain: Pembacaan teks Proklamasi oleh Kepala MTs Hidayatul Mubtadiin Drs. M. Zaerozi , M.PdI. Pembaca UUD 45 oleh Mahasiswa PPL Unisma, bertindak selaku pembina upacar sekretris Yayasan Asrul Anan, S.Ag. M.PdI.
Dalam sambutannya pembina Upacara mengharapkan kepada peserta upacara untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme sebagai wujud Hubul wathan minal iman, dan mengharapkan kepada para siswa-santri YPI Hidayatul Mubtadiin untuk meniru watak dan kepribadian, moralitas  dan semangat berjuang para Pahlawan dan pejuang kemerdekaan sehingga para pelajar dan generasi muda mampu menyumbangankan prestasi yang terbaik untuk bangsa Indonesia nantinya.
Maka belajarlah yang rajin dan memgaji karena inilah cara bakti para pelajar terhadap Ibu pertiwi tanah air tercinta. Upacara ditutup denga pembacaan doa oleh koordinator bidang pendidikan YPI Hidayatul Mubtadiin Sudari, S.Ag.M.PdI.
Setelah upacara selesai diadakan lomba tumpeng yang diikuti siswa santri YPI Hidayatul Mubtadiin dengan mengambil tema 72 tahun Indonesia merdeka. (Roel)


Sabtu, 05 Agustus 2017

PENGABDIAN MASYARAKAT OLEH DOKTER GIGI RS. UB DI PON.PES HIDAYATUL MUBTADIIN PUTRI

Tiga orang Dokter gigi muda yaitu Widya, S.Ked. Nadya, S.Ked dan Frena, S.Ked. dari RS Universitas Brawijaya Malang (RS UB) pagi hari ini, Ahad, 06 Agustus 2017 mengadakan pengabdian masyarakat dengan mengadakan penyuluhan kebersihan gigi dan mulut serta layanan  pengobatannya di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Putri Tasikmadu Malang.
Ketiga dokter muda Univ. Brawijaya Malang disambut dengan antusias oleh para santri putri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, hal ini terlihat dari banyaknya santri putri yang mengikuti acara penyuluhuan dan layanan pengobatan.
Kebahagiaan terlihat dari ketiga dokter gigi muda pada waktu memberikan penyuluhan dan layanan pengobatan, dengan pendekatan yang begitu ramah dan penuh kekeluargaan mereka melanksanakan kegiatan tersebut. Yang membuat ketiga dokter semangat dalam layanan pengobatan dikarenakan sudah adanya kesadaran bagi para santriwati tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut, sebab gigi dan mulut adalah pintu ruang masuk dari segala macam bibit penyakit, walaupun demikian memang dirasa penting dan perlu adanya penyuluhan agar para santri bener bener tahu bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut serta merawatnya sebagai upaya preventif agar kita terhindar dari sakit gigi dan sakit yang lainnya yang dikarenakan kurang menjaga kebersihan gigi dan mukut.

Acara ini disambut dengan baik oleh Ning Nur Laila yang mewakili pengasuh. "Kegiatan penganbdian masyarakat yang diadakan oleh dokter gigi muda dari RS UB sangat sejalan dengan salah satu program  pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu yaitu menciptakan lingkungan pondok pesantren yang bersih dan sehat agar para santri bisa terjaga kesehatannya, apalagi kebersihan merupakan salah satu ajaran Islam yang harus diamalkan (an_Nadhofatu minal iman)".
Dari hasil penyuluhan dan pemeriksaan ada sekitar 5-7 santriwati yang harus menjalani perwatan gigi lanjutan di RS UB Malang ini, sebab santri tersebut memang sedang sakit gigi hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang sangat ekstrim di Malang ini dengan musim dingin yang sangat terasa sekali sehingga mempengaruhi terhadap keadaan giginya. Apalagi giginya tergolong gigi yang sensitif. Pengibatan lanjutan di RS UB nantinya tidak dipungut biaya alias gratis hal ini sebagai follow-up dari kegiatan pengabdian dan insya Allah hari jumat depan para dikter gigi muda tersebht akan datang kembali di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin putra. Semoga bermanfaat dokter..terimakasih  pengabdianmu. (roel)